Makalah
Perangkat dan Klasifikasi Media Pembelajaran
Di susun guna
memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran
Dosen pengampu:
Gadis Herningtyasari, M.Pd
Disusun oleh
Saichul Hadi 166010081
Izzatun Nafisah 166010074
Dika Mustaqim 166010077
Nurul Arofah 166010082
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
FAKULTAS
AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS
WAHID HASYIM
SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pada hakikatnya pembelajaran merupakan suatu usaha
sadar guru atau pengajar untuk membantu siswa atau anak didiknya agar mereka
dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Pembelajaran adalah suatu
kegiatan yang bertujuan. Tujuan ini haruslah searah dengan tujuan belajar siswa
dan kurikulum. Tujuan belajar pada siswa adalah mencapai perkembangan optimal,
yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan tujuan
kurikulum ialah terpenuhinya semua targetan tujuan yang dalam dokumen tertulis
untuk mencapai tujuan pembelajaran berdasarkan tingkatan yang ditetapkan.
Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru. Oleh karena itu guru harus
memperlihatkan dan mengembangkan unsur-unsur dinamis pada saat membelajarkan
kepada siswa. Banyak kita jumpai, siswa tidak tertarik mempelajari suatu materi
karena materi pelajaran tersebut membosankan. Untuk menghindari gejala
tersebut, guru harus memilih dan mengorganisasikan materi pelajaran tersebut
sedemikian rupa, sehingga merangsang dan menantang siswa untuk mempelajarinya.
Dalam hal ini, guru dituntut untuk mampu memanfaatkan hasil-hasil
teknologi, kaitannya dengan hal ini adalah mampu memahami media (perantara)
pembelajaran sehingga tercapainya tujuan dalam proses belajar.
Lebih lanjut dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai pengklasifikasian
dan juga karakteristik dari media pembelajaran.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Pengertian dari media pembelajaran.
2.
Pengklasifikasian media
pembelajaran.
3.
Karakteristik media pembelajaran.
4.
Prosedur pemilihan media
pembelajaran yang tepat
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media
Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang
secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab,
media adalah perantara
(وسائل)
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Association for
Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu
segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.
Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian
ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih
khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan
sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.[1]
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang
bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan
audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar
lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.[2]
B.
Jenis Media Pembelajaran
Meskipun sudah banyak
ragam dan format media yang dikembangkan dan diproduksi untuk pembelajaran,
namum pada dasarnya media tersebut dapat di kelompokkan menjadi empat jenis. [3] yaitu sebagai berikut :
a. Media audio
Media audio adalah
jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya melibatkan
pendengaran peserta didik.
b. Media visual
Media visual adalah
jenis media yang dugunakan hanya mengandalkan indera penglihatan semata.
c. Media audio-visual
Media audio-visual
adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan
pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses.
d. Multimedia
Multimedia yaitu media
yang melibatkan berbagai indera dalam satu kegiatan pembeljaran.
C.
Karakteristik Media
Pembelajaran
1. Media audio
Karakteristik media audio berdasarkan kemampuan media dalam membangkitkan
rangsangan indra pendengaran. Ciri
utama dari media ini adalah pesan yang disalurkan melalui media audio
dituangkan dalam lambang auditif, baik verba (kedalam kata-kat/bahasa lisan)
maupun nonverbal.[4] Beberapa jenis dari
media yang dapat dikelompokkan dalam media audio antara lain : Radio, alat
perekam pita magnetic. Piringan hitam, dan laboratorium bahasa.
2. Media visual
Karakteristik dari
media visual adalah unsure-unsur terdiri dari garis, bentuk, warna, dan
tekstur. Media visual terbagi dua, yaitu : media visual non-proyeksi dan media
visual proyeksi.[5]
3.
Karakteristik media
visual non-proyeksi
Media visual
non-proyeksi merupakan jenis media yang sering digunakan dalam pembelajaran.
Media visual nonproyeksi dapat menterjemahkan ide abstrak menjadi lebih
realistik. Jenis-jenis media visual nonproyeksi yaitu : gambar, grafik,
diagram, bagan, peta, lukisan, dan foto.
4.
Media visual proyeksi
Media visual proyeksi
adalah media-media visual yang bias diproyeksi.
Media-media visual proyeksi yang menampilkan objek lebih besar dari
aslinya pada layar proyeksi. Media-media proyeksi seperti : Power point. Kamera digital
5. Media Audio-Visual
Karakteristik yang
menonjol dari media audio-visual adlah menggunakan alat keras selama proses
belajar mengajar.[6]
Karena media ini dapat menggunakan gambar (visual) dan suara (audio),
atau yang mampu menampilkan gambar bergerak. Media ini dapat menampilkan unsur
gambar dan suara secara bersamaan pada saat mengkomunikasikan pesan. Media
audio-visual terbagi dua macam yaitu: audio visual murni adalah unsur
suara dan unsur gambar berasal dari satu sumber, minsalnya, video dan kaset.
Dan audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambar berasal
dari sumber yang berbeda. Misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya
berasal dari slide proyektor dan unsur suaranya dari tape recorder
6.
Multimedia
Multimedia merupakan
penggabungan dua atau lebih format media yang terpadu gseperti teks, grafik,
animasi, dan video. Multimedia merupakan suatu system penyampaian dengan
menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit.[7]
Multimedia content
production Multimedia adalah penggunaan dan pemrosesan beberapa media yang berbeda
untuk menyampaikan informasi atau menghasilkan produk multimedia. Minsalnya,
media teks, audio, image, dan video animasi. Multimedia communication, Multimedia adalah menggunakan media (masa) seperti : televise, radio, dan
internet.
D.
Klasifikasi Media
Pembelajaran
Setiap jenis media
memiliki karakteristik masing- masing dan menampilkan fungsi tertentu dalam
menunjang keberhasilan proses belajar peserta didik. Agar peran dan sumber
media belajar tersebut menunjukkan pada suatu jenis media tertentu, maka
media-media belajar itu perlu di klasifikasikan menurut suatu metode tertentu
sesuai dengan sifat dan fungsinya terhadap pembelajaran. Pengelompokan itu penting
untuk memudahkan para peseta didik dalam memahami sifat media. Menurut
Setyosari dan Sihkabudden,[8] ada lima kategori dalam pengelompokon media pembelajaran, yaitu sebagai
berikut :
1. Pengelompokan Berdasarkan Ciri Fisik.
Berdasarkan ciri dan
bentuk fisiknya, media pembelajaran dapat dikelompokan dalam empat macam, yaitu
:
a. Media pembelajaran dua dimensi
Media pembelajaran dua
dimensi adalah media tampilan yang dapat diamati dari satu arah pandangan yang
dapat dilihat hanya panjang dan lebar saja. Penggunaannya tidak menggunakan
media proyeksi. Seperti : grafik, peta, dan papan tulis.
b. Media pembelajaran tiga dimensi
Media pembelajaran tiga
dimensi adalah media tampilan yang dapat diamati dari arah manapun saja dan
mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal atau timggi. Seperti : gunung, mobil,
rumah, dan sebagainya.
c. Media pandang diam
Media pandang diam
adalah media yang menggunakan media proyeksi yang hanya menampilkan gambar diam
pada layar. Misalnya foto, tulisan, gambar.
d. Media pandang gerak
Media pandang gerak
yaitu media yang menggunakan media proyeksi yang dapat menampilkan gambar
bergerak dilayar, termasuk media televisi, film atau video recorder.
2. Pengelompokan Berdasarkan Pengalaman Belajar
Menurut Thomas,[9] Ia mengelompokkan media pembelajaran menjadi
tiga kelompok yaitu: Pengalaman langsung, Pengalaman tiruan, Pengalaman dari kata-kata
3.
Pengelompokan
Berdasarkan Persepsi Indera
a. Media audio, media yang menghasilkan bunyi, contoh radio
b. Media visual, media visual dua dimensi dan media visual tiga dimensi
c. Media audio-visual, yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam satu unit
media
d. Media audio motion visual, penggunan segala kemampuan audio dan visual
dalam kelas, seperti televise
e. Media audio still visual, lengkap kecuali penampilan motion( tidak memiliki
gerak)
f. Media audio semi-motion, media yang berkemampuan menampilkan titik- titik
tetapi tidak bisa menstramisi secara utuh suatu motion yang nyata.
g. Media mition visual, silent film,
h. Media still visual, gambar dan transpransi
i. Media audio, telepon dan radio
j.
Media cetak, yang hanya
menapilkan informasi berupa symbol- symbol tertentu, seperti buku.
4. Pengelompokan Berdasarkan Penggunaannya
a. Bedasarkan jumlah penggunaannya
b. Berdasarkan cara penggunaannya
c. Berdasarkan hirarki menfaat media
5.
Berdasarkan Hirakri
Manfaat Media
Semakin rumit jenis
perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya, semakin susah
pengadaannya, tetapi semakin umum penggunaannya dan semakin luas lingkup
sasarannya. Sebaliknya, semakin sederhana jenis perangkatnya, semakin murah
biaya, semakin mudah penggadaan, sifat penggunaanya semakin khusus dan lingkup
sasarannya semakin terbatas.[10]
E.
Karakteristik Media
Pembelajaran
Pengklasifikasian sebagaimana yang telah dibahas pada
uraian terdahulu menjelaskan karakteristik atau ciri-ciri spesifik
masing-masing media berbeda satu dengan lainnya sesuai dengan tujuan dan maksud
pengelompokan. Kita dapat mengetahui karakteristik media menurut tinjauan
ekonomisnya, lingkup sasaran yang diliput, kemudahan kontrolnya oleh si pemakai
dan sebagainya. Juga dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan
indera penglihatan, pendengaran, perabaan, percakapan, maupun penciuman, atau
kesesuaiannya dengan tingkat hirarki belajar. Seperti dikemukakan oleh Kemp
(1975) merupakan dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu.
Sebagaimana yang juga dikatakan oleh Arief S. Sadiman (1986) bahwa klasifikasi
media, karakteristik media, dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam
penentuan strategi pembelajaran.[11]
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang karakteristik media
pembelajaran.
1.
Media berbasis manusia
Diantara beberapa media media
berbasis manusia merupakan media tertua untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan
pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah
mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan
pembelajaran siswa. Media manusia dapat mengarahkan dan mempengaruhi proses
belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke waktu
apa yang terjadi pada lingkungan belajar. Seringkali dalam suasana
pembelajaran, siswa pernah mengalami pengalaman belajar yang jelek dan memandang
belajar sebagai sesuatu yang negatif. Instruktur manusia “sebagai media” secara
intuitif dapat merasakan kebutuhan siswanya dan memberinya pengalamn belajar
yang akan membantu mencapai tujuan pembelajaran.
Media berbasis manusia mengajukan
dua teknik yang efektif, yaitu rancangan yang berpusat pada masalah dan
bertanya ala Socrates. Rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah
dibangun berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh pelajar. Dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Merumuskan masalah yang relevan.
b.
Mengidentifikasi pengetahuan dan
ketrampilan yang terkait untuk memecahkan masalah.
c.
Ajarkan mengapa pengetahuan itu
penting dan bagaimana pengetahuan itu dapat diterapkan untuk pemecahan
masalah.
d.
Tuntun explorasi siswa.
e.
Kembangkan masalah dalam konteks
yang beragam dengan tahapan tingkat kesulitan.
f.
Nilai pngetahuan ssiwa dengan
memberikan masalah baru untuk dipecahkan.
Sedangkan bertanya ala Socrates:
a.
Mengidentifikasi pertanyaan yang
meminta siswa berbagi, menganalisis, mengevaluasi, dan mensintesis pekerjaan
atau tugas mereka.
b.
Pelajaran mungkin bisa dimulai
dengan diskusi dalam kelompok besar sebagai pembahasan explorasi. Siswa
slsnjutnya dapat dikelompokan dalam kelompok-kelompok kecil untuk mendalami isu
dan gagasan-gagasan yang muncul dalam pembahasan kelompok besar.
c.
Menentukan apakah siswa harus
belajar atau bekerja bersama-sama dalam kelompok, perorangan, seorang demi
seorang, atau secara bebas.
Salah satu
faktor penting dalam pembelajaran dengan media berbasis manusia ialah rancangan
pelajaran yang interaktif.
2.
Media berbasis Cetakan
Media berbasis cetakan paling umum
dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran kertas.
Dalam media berbasis cetakan terdapat enam hal yang harus diperhatikan saat
merancang, yaitu: konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf,
dan penggunaan spasi kosong.[12]
Pembelajaran berbasis teks yang interaktif mulai populer pada tahun 1960-an
dengan istilah pembelajaran tertprogram yang merupakan materi untuk belajar
mandiri. Dengan format ini, pada setiap unit kecil informasi disajikan dan
respon siswa diminta baik dengan cara menjawab pertanyaan atau berpartisipasi
dalam kegiatan latihan.[13]
Materi media berbasis cetak
merupakan dasar pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pembelajaran
lainnya. Yang mempunyai ciri sebagai berikut:
a.
Teks dibaca secara linear.
b.
Teks menampilkan komunikasi satu
arah dan reseptif.
c.
Teks ditampilkan statis.
d.
Pengembangan sangat tergantung pada
prinsip-prinsip kebahasaan dan persepsi visual.
e.
Teks juga berorientasi pada siswa.
3.
Media berbasis Visual
Seperti halnya media berbasis cetak,
media visual tak jauh beda dengan media berbasis cetak. Yakni juga merupakan
dasar pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pembelajaran lainnya yang
memiliki karakteristik:
a.
Visual diamati berdasarkan ruang.
b.
Visual juga menampilkan komunikasi
satu arah dan reseptic.
c.
Visual juga ditampilkan statis.
d.
Persepsi visual digunakan sebagai
acuan dalam prinsip-prinsip kebahasaan media berbasis teks.
e.
Media visual juga berorientasi pada
siswa.
Media berbasis visual (image/perumpamaan) memegang peran yang sangat
penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman
(misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingtan.
Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara
isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektiv, visual sebaiknya
ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan
visual itu untuk menyakinkan adanya proses informasi.[16]
4.
Media berbasis audio visual
Teknologi audio visual merupakan
cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin
mekanis dan elektronik, untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual.
Karakteristik media berbasis audio visual ialah:
a.
Bersifat linier
b.
Menyajikan visualisasi yang dinamis
c.
Digunakan dengan cara yang sudah
ditetapkan sebalumnya oleh perancang atau pembuatnya
d.
Merupakan representasi fisik dari
gagasan riil atau gagasan abstrak
e.
Dikembangkan menurut prinsi
psikologi behaveiorisme dan kognitif.
f.
Umumnya berorientasi kepada guru,
dengan tingkat keterlibatan siswa yang interaktivnya rendah.[17]
Pengajaran melalui audio visual, memiliki karakteristik pemakaian perangkat
keras selama proses belajar, seperti penggunaan proyektor, tape recorder,
proyektor visual yang lebar. Jadi pengajaran melalui audio visual adalah
produksi dan penggunaan materi yang penerapanya melalui pandangan dan
pendengaran serta tidak seluruhnya bergantung pada pemahaman kata atau
simbol-simbol yang serupa.[18]
5.
Media berbasis komputer
Teknologi berbasis komputer
merupakan cara menghasilakan atau menyampaikan materi dengan menggunakan
sumber-sumber yang berbasis mikro prosesor. Media berbasis komputer memiliki
karakteristik:
a.
Dapat digunakan secara acak, non
sekuensial, atau secara linear.
b.
Dapat digunakan berdasarkan
keinginan siswa atau berdasarkan keinginan perancang atau pengembang
sebagaimana direncanakannya.
c.
Biasanya gagasan-gagasan disajikan
dalam gaya abstrak dengan kata, symbol, grafik.
d.
Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk
mengembangkan media ini.
Simulasi pada komputer memberikan kesempatan untuk belajar secara dinamis,
interaktif, dan perorangan. Keberhasilan simulasi dipengaruhi oleh tiga faktor,
yaitu: skenario, model dasar, dan lapisan pengajaran.[20]
F.
Prosedur Pemilihan Media
Pembelajaran yang Tepat
Prosedur pemilihan media sebagaimana yang dikemikakan oleh Arif S Sadiman
ada tiga model yang dapat dijadikan prosedur dalam pemilihan media yang akan
digunakan yaitu:
1.
Model flow chart model ini
menggunakan eliminasi dalam pengambilan keputusan pemilihan.
2.
Model matrix, berupa penangguhan
model pengambilan keputusan, pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya
diidentifikasi.
3.
Model Check list, yang menangguhkan
keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan.[21]
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Pengertian media merupakan sesuatu
yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan
kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada
dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk
belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.
Media tersebut dapat di kelompokkan menjadi empat
jenis. yaitu sebagai berikut :
a. Media audio
b. Media visual
c. Media
audio-visual
d. Multimedia
Karakteristik
Media Pembelajaran diantaranya : Media audio, Media
visual, Karakteristik media visual non-proyeksi, Media visual proyeksi, Media
Audio-Visual, Multimedia
Prosedur pemilihan media sebagaimana yang dikemikakan oleh Arif S Sadiman ada
tiga model yang dapat dijadikan prosedur dalam pemilihan media yang akan
digunakan yaitu: Model flow chart, Model matrix, Model Check list.
DAFTAR
PUSTAKA
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2003)
Asnawir dan M. Basyirudin Usman,
Media Pembelajaran,(Jakarta: Ciputat Pers, 2002)
Rayandra Asyhar. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta.
Gaung Persada. 2010
Arif S. Sadiman. Media
Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta. PT
Rajagrafindo Persada.2009.
http://fatimahsukses21.blogspot.com/2012/11/klasifikasi-dan-karakteristik-media.html
Cecep Kustandi dan
Bambang Sudjipto, Media Pembelajaran,. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011)
[3] Rayandra
Asyhar. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta. Gaung Persada. 2010.
Hlm 52-53
[4] Arif S. Sadiman. Media Pendidikan:Pengertian,
Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta. PT Rajagrafindo Persada.2009. Hlm 49
[6] Ashar Arsyad.
Media Pembelajaran. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada. 2002. Hlm 30
[8] Rayandra
Asyhar. . Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta. Gaung Persada.
2010. Hlm 53
[10] Rayandra
Asyhar. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta. Gaung Persada.
2010. Hlm 61
0 komentar:
Posting Komentar