MAKALAH
SASARAN-SASARAN PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Kepribadian
Dosen Pengampu : Anas Rohman, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh :
Samsu Dhukha 166010069
Nain Ariyadi 166010104
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejak dahulu banyak upaya yang diarahkan untuk memahami manusia. Lebih tepatnya
memahami watak atau kepribadian seseorang. Sejak lahirnya ilmu psikologi pada
abad ke 18, kepribadian selalu menjadi salah satu tofik bahasan yang penting.
Psikologi lahir sebagai ilmu yang berusaha memahami manusia seutuhnya. Upaya
pemahaman tentang manusia memiliki arti penting dan harus dilaksanakan.
Manusia sebagai makhluk yang
kompleks lebih rumit dari makhluk apapun yang bisa dijumpai dan jauh lebih
rumit dari mesin apapun yang bisa dibuat. Teori psikologi kepribadian
melahirkan konsep-konsep seperti dinamika pengaturan tingkahlaku, pola
tingkahlaku, model tingkahlaku dalam rangka mengurai kompleksitas tingkahlaku
manusia.
Perlu diketahui bahwa kepribadian atau personality merupakan salah
satu kajian psikologi yang lahir
berdasarkan pemikiran, kajian atau temuan-temuan para ahli. Oleh karena itu
kelompok kami akan membahas dan menguraikan
sedikit tentang sasaran-sasaran psikologi kepribadian.
B.
Rumusan Masalah
1.
Sasaran-Sasaran
Psikologi Kepribadian.
2.
Psikologi
Individual
C.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah adalah sebagai berikut:
1.
Agar
Mengetahui Sasaran-Sasaran Dalam Psikologi Kepribadian
2.
Agar
Memahami Psikologi Individu.
BAB
II
PEMBAHASAN
Kepribadian
merupakan terjemahan dari kata personality. Kata personality
sendiri berasal dari bahasa latin persona artinya topeng yang
digunakan oleh para aktor dalam suatu
permainan atau pertunjukan.[1] Menurut
Alwisol personality adalah penggambaran tingkahlaku secara
deskriptif tanpa memeberi nilai (devaluative).[2]
A.
Sasaran-Sasaran Psikologi Kepribadian
Penggunaan konsep-konsep yang terbuka bagi pengujian empiris dan
penggunaan metode-metode yang dapat dipercaya dan memiliki ketepatan dalam
upaya memahami manusia itu merupakan salah satu ciri utama dari psikologi
kepribadian sebagai salah satu ilmu pengetahuan modern. Penggunaan
konsep-konsep dan metode-metode yang ilmiah itu tidak lain ditunjukkan agar
psikologi kepribadian bisa mencapai sasaran-sasarannya.
Sasaran-sasaran
psikologi yang pertama adalah :
1.
Untuk
memperoleh informasi mengenai tingkah laku manusia.[3]
Sebagai calon seorang guru atau pendidik tentunya kita harus
memahami masing-masing karakter, kepribadian dan tingkah laku peserta didik,
sehingga dalam menyampaikan materi yang kita ajarkan dapat efektif. Karya-karya
sastra, sejarah, dan agama boleh jadi menyumbangkan informasi yang berharga
mengenai tingkah laku manusia, tetapi bagai manapun kita perlu membedakan informasi
tentang manusia yang diperoleh melalui upaya ilmiah. Menggunakan informasi
ilmiah dengan maksud agar kita bisa memperoleh manfaat dari padanya.
Dalam diri manusia selalu memiliki tingkah laku yang berbeda-beda,
maka dari itu kita bisa mengetahui berapa macam sifat dari mereka, dan macam
sifat itu adalah :
a)
Berkenaan
dengan cara orang berbuat seperti : tekun, tabah dan cepat.
b)
Ada
yang menggambarkan sikap seperti : sosialitas dan partiotism.
c)
Ada
yang bertalian dengan minat seperti estetis dan atletis.
d)
Temperament
emosional, meliputi optimism, pessimism, mudah bergejolak dan tenang.[4]
2.
Mendorong
individu-individu agar bisa hidup secara penuh dan memuaskan.
Pada dasarnya manusia tidak pernah bisa merasa puas dengan apa yang
ia miliki, maka mereka selalu berusaha mencari hal-hal untuk mencapai hidup
yang bekecukupan sesuai dengan apa yang mereka inginkan sampai terpenuhi. Hal
iti bisa dilakukan dengan sasaran-sasaran yang terakhir, yakni agar bisa hidup
secara penuh dan memuaskan.
Sasaran yang terakhir ini bisa di capai melalui kegiatan terapan
atau praktik seperti psikoterapi dan progam-progam bimbingan, latihan dan
belajar yang efektif, juga melalui perubahan lingkungan psikilogis sedemikian
rupa supaya individu-individu itu mampu mengembangkan segenap potensi yang
dimiliki secara optimal.
B.
Psikologi Individu
Alfred adler ketua kelompok Individual psychologi menekankan
adanya keunikan pribadi. Setiap pribadi merupakan konfigurasi unik dari
motif-motif, sifat, minat, dan nilai-nilai; setiap perbuatan orang secara khas
gaya hidup orang itu.[5]
Beliau juga memandang bahwa kesadaran sebagai pusat kepribadian, bukan
ketidaksadaran.[6]
a.
Perjuangan Menjadi Sukses Atau Superiorita.
Adler
yakin bahwa individu memulai hidup dengan kelemahan fisik yang mengaktifkan
perasaan inferior, perasaan yang menggerakkan orang untuk menjadi superiorita
atau untuk menjadi sukses. Individu yang secara psikologis kurang sehat
berjuang untuk menjadi pribadi yang superior. Perjuangan bisa jadi memiliki
motivasi yang berbeda, tetapi semuanya diarahkan menuju tujuan final(final
goal).
Tujuan
final adalah hasil dari kekuatan kreatif individu; kemampuan untuk membentuk
tingkahlaku diri dan menciptakan kepribadian diri. Misalnya anak gadis yang
selau dimanja ibunya sejak kecil, ternyata membuat permanen hubungan parasit
dengan ibunya. Ketika gadis dewasa maka akan memiliki tingkahlaku yang
menggantungkan diri pada ibunya, sehingga perilakunya tidak mencerminka
perjuangan untuk menjadi sukses atau superiorita.
b.
Kesatuan Kepribadian
Psikologi
individu menekankan pentingnya unitas kepribadian. Fikiran, perasaan, dan
kegiatan semuanya diarahkan kesatu tujuan tunggal dan mengejar satu tujuan,
dengan demikian menjadi superiorita atau
sukses, semua kegiatan itu konsisten dan bermakna.
Uniti
kepribadian bukan hanya kesatuan aspek-aspek kejiwaan seperti motivasi,
perasaan, dan fikiran, tetapi meliputi keseluruhan organ tubuh. Contoh orang
yang tangannnya mengalami rematik dan kaku, mengungkapkan selruh gaya hidupnya
atau dialeg organ, dengan tanpa mengucapkan katapun tangannya mengungkapkan
agar mendapat simpati.
c.
Minat Sosial
Interes sosial adalah bagian dari hakekat manusia dan dalam besaran
yang bebeda muncul pada tingkah laku setiap orang, kriminal, psikotik, atau
orang yang sihat. Pekembangan minat sosial dapat dilakukan melalui hubungan
ibu-anak secara kooperatif. Ibu seharusnya memiliki cinta yang murni dan
mendalam kepada anaknya. Hubungan yang sehat berkembang dari kepedulian kepada
orang lain. Ibu harus memberi perhatian yang seimbang antara anak, suami,
masyarakat, agar minat sosial anaknya berkembang dengan baik.
Ayah merupakan orang penting kedua dalam lingkungan sosial anak.
Ini menjadi hal sulit karena ayah harus membagi sikap sosial kepada istri,
pekerjaannya, masyarakatnya. Menurut Adler ayah yang sukses adalah tidak
melakukan dua kesalahan, mengabaikan anak atau otoriter kepada anak.[7]
Kehidupan sosial merupakan suatu yang alami bagi manusia, dan minat
sosial adalah perekat kehidupan sosial itu. Perasaan inferior dibutuhkan untuk
menjadi bersama membentuk masyarakat.interes sosial menjadi satu-satunya
kriteria untuk mengukur kesehetan jiwa.tingkat seberapa tinggi minat sosialnya
menunjukkan kematangan psikologinya. Orang yang sehat, peduli terhadap oang
lain dan mempunyai tujuan untuk mejadi sukses, sedangkan orang yang kurang
matang dalam psikologinya memiliki sikap mementinkan diri sendiri.
d.
Kekuatan kreatif self
Adler berpendapat
bahwa setiap orang memiliki kekuatan untuk bebas menciptakan gaya hidupnya
sendiri-sendiri. Manusia itu sendiri yang bertanggung jawab tentang siapa
dirinya dan bagaiman dirinya bertingkahlaku. Manusi memiliki kekuatan kreatif
untuk mengontrol kehidupan dirinya, bertanggung jawab mengenai tujuan finalnya,
menentukan cara memperjuangkan mencapai tujuan tujuan itu, dan mengembangkan
minat sosial. Kekutan diri kreatif itu membuat manusia bebas bergerak menuju yang terarah. Kehidupan
manusia bukan menerima konsep secara pasif tetpai manusia adalah aktor dan
inisiator tingkahlaku. Dan kepribadian itu dinamik bukan statik.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sasaran dari psikologi kepribadian ini mengarah pada dua hal,
yaitu:
1.
Memperoleh
informasi mengenahi tingkah laku manusia.
2.
Mendorong
individu-individu agar bisa hidup secara penuh dan memuaskan.
Psikologi individu menurut adler menekankan adanya keunikan
pribadi, setiap pribadi merupakan konfigurasi unik dari motif-motif, sifat,
minat, dan nilai-nilai.
B.
SARAN
Demikian mkalah yang telah kami susun, kami menyadari masih banyak
kesalahan-kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Kami memohon kritik dan saran
yang bersifat membangun sebagai acuan untuk lebih baik di masa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, 2011, teori kepribadian,
bandung: Remaja Rosdakarya.
Alwisol, 2009, psikologi kepribadian, Malang: UMM Press.
E koeswara, 1991, teoti-teori
kepribadian, Bandung : Eresco
Dimyati Mahmud, 1990, psikologi
suatu pengantar, Yogyakarta: BPFE yogyakarta
[1] Syamsu
Yusuf dan Juntika Nurihsan, teori kepribadian, bandung: Remaja Rosdakarya,
2011, hal. 3
[2] Alwisol,
psikologi kepribadian, Malang: UMM Press, 2009, hal. 7
[3] E
koeswara, teoti-teori kepribadian, Bandung : Eresco, 1991, hal. 4
[4] Dimyati
Mahmud, psikologi suatu pengantar, Yogyakarta: BPFE yogyakarta, 1990,
hal. 181
[5] Alwisol,
psikologi kepribadian, Malang: UMM Pres, 2009, hal. 63
[6] Ibid.
Hal. 64
0 komentar:
Posting Komentar